Bandung – Menteri BUMN, Erick Thohir, bersama Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, melakukan kunjungan kerja ke Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al-Ittifaq di Ciwidey, Bandung, pada Minggu, 10 Oktober 2021. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan berbasis pertanian sekaligus mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional.
Dalam kunjungannya, Erick Thohir yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) menegaskan komitmennya untuk mendukung pembiayaan bagi Kopontren Al-Ittifaq serta koperasi pesantren lainnya. Dukungan ini akan dilakukan melalui alokasi pembiayaan dari industri keuangan syariah, termasuk Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Permodalan Nasional Madani (PNM).
“Saya mengapresiasi inisiatif Kopontren Al-Ittifaq dalam memberdayakan santri melalui agro-ekonomi. Ini bukan hanya mendukung ketahanan pangan, tetapi juga bisa menjadi model bagi pesantren lain untuk mengembangkan perekonomian berbasis koperasi,” ujar Erick.
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, juga mengungkapkan bahwa Kopontren Al-Ittifaq yang bergerak di sektor agribisnis dengan komoditas utama sayur-mayur telah membuktikan bahwa koperasi dapat menjadi pilar utama dalam memajukan perekonomian desa.
“Dengan sistem koperasi yang kuat, petani dapat terbantu karena hasil panennya terserap dengan baik. Distribusi dan pemasaran juga lebih terorganisir, sehingga petani bisa mendapatkan harga yang layak,” kata Teten.
Dalam kesempatan tersebut, rombongan Menteri turut meresmikan Alif Learning Center (ALEC), inkubator bisnis pertama berbadan hukum koperasi yang berfokus pada usaha pertanian dan pengembangan koperasi.
Pemerintah terus mendorong penguatan ekonomi berbasis pesantren dengan menyalurkan insentif pembiayaan melalui skema bisnis yang disesuaikan dengan potensi masing-masing pesantren. Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah, koperasi, dan industri keuangan syariah, diharapkan pondok pesantren dapat semakin mandiri dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional.