Agro Eduwisata adalah konsep wisata yang menggabungkan pertanian (agro), pendidikan (edukasi), dan pariwisata (wisata). Tujuannya adalah memberikan pengalaman belajar langsung kepada pengunjung tentang proses pertanian, peternakan, dan pengolahan hasil pertanian dalam suasana yang menyenangkan.  

Melalui agro eduwisata, pengunjung tidak hanya berwisata tetapi juga mendapat wawasan dan keterampilan seputar pertanian berkelanjutan, kewirausahaan berbasis alam, serta konsep ekologi yang ramah lingkungan.  

Agro Eduwisata di Al-Ittifaq

Al-Ittifaq Learning Centre (ALEC) mengembangkan agro eduwisata sebagai bagian dari pemberdayaan santri, petani, dan masyarakat umum. Konsep ini dirancang untuk memperkenalkan sistem pertanian berbasis “Smart Farming”

Beberapa program unggulan Agro Eduwisata yang di kembangkan oleh Al-Ittifaq Learning Centre meliputi:  

1. Tur Edukasi Pertanian 

Pengunjung dapat melihat dan belajar langsung tentang budidaya sayuran, buah-buahan, dan rempah-rempah menggunakan metode Good Agricultural Practices (GAP) yang berbasis “Smart Farming.  

2. Pelatihan Peternakan dan Perikanan  

  • Mengenal sistem peternakan sapi, kambing, dan ayam yang berkelanjutan.  
  • Belajar tentang budidaya ikan air tawar sebagai bagian dari diversifikasi usaha agro.  

3. Pelatihan Pengolahan Hasil Pertanian 

  • Pelatihan cara mengolah hasil pertanian menjadi produk bernilai tambah.
  • Pengenalan konsep zero waste farming, di mana semua sampah sayuran dimanfaatkan Kembali untuk pakan ternak dan bokasi, untuk di jadikan pupuk organic.

4. Program Live-in dan Magang 

  • Santri, mahasiswa, atau peserta umum bisa mengikuti program magang atau live-in untuk mengalami langsung kehidupan di pesantren berbasis agrobisnis.  
  • Mereka akan belajar manajemen koperasi pesantren, pemasaran produk pertanian, dan strategi bisnis agro.  

Kesimpulan

Agro eduwisata di Al-Ittifaq Learning Centre bukan sekadar wisata biasa, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran interaktif dan pemberdayaan ekonomi berbasis pesantren. Dengan pendekatan ini, santri, petani, dan masyarakat umum dapat memahami bahwa pertanian bukan hanya pekerjaan tradisional, tetapi juga peluang bisnis yang menjanjikan.

Model agro eduwisata ini semakin memperkuat posisi Kopontren Al-Ittifaq sebagai percontohan nasional, yang bahkan mendapat apresiasi dari Presiden Joko Widodo karena keberhasilannya mengembangkan ekonomi berbasis komunitas yang mandiri dan berkelanjutan.

Open chat
Halo bisa ada yang dibantu?